Selamat Datang Di Blog Sederhana Saya

Wednesday, 29 January 2020

ANALISA DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF KONSEP MERDEKA BELAJAR MENTRI PENDIDIKAN NADIEM MAKARIEM


ANALISA DAMPAK KONSEP MERDEKA BELAJAR
Oleh : Satria Avianda Nurcayo
1.      KONSEP USBN
Konsep Merdeka Belajar  Tahun 2020, USBN akan diganti dengan ujian (asesmen) yang diselenggarakan hanya oleh sekolah. Ujian untuk menilai kompetensi siswa dapat dilakukan dalam bentuk tes tertulis dan/atau bentuk penilaian lain yang lebih komprehensif, seperti portofolio dan penugasan seperti tugas kelompok, karya tulis, dan lain sebagainya. Guru dan sekolah lebih merdeka dalam menilai hasil belajar siswa. Anggaran USBN dapat dialihkan untuk mengembangkan kapasitas guru dan sekolah guna meningkatkan kualitas pembelajaran.
Analisa Dampak :  Konsep USBN yang ditawarkan Nadiem Makarim memiliki dampak positif dan negativ, diantaranya dampak positifnya anak bisa dengan leluasa mengembangkan dirinya tanpa harus terpaku soal soal USBN. Kemudian kemampuan anak lebih terexsplore karena diberi ujian berupa tugas yang sesuai minat bakatnya sehingga kemampuan afektif dan kognitifnya dapat berkembang tanpa dibatasi dinding dinding materi yang stagnan dari pemerintah. Disamping itu anak juga tidak tertekan dan stress akan kelulusanya. Namun hal ini memiliki dampak yang negatif yaitu anak menjadi menyepelekan akan kelulusanya,Bimbel jadi kurang murid,kemudian usaha usaha les jadi sepi karena tidak adanya ujian ini.Dan juga standar kompetensi SMA/Instansi Lanjut penerima murid tidak bisa dengan jelas menerapkan standar nasional value pada calon peseta didiknya.


2.      KONSEP UN
Konsep Merdeka Belajar Tahun 2020, UN akan dilaksanakan untuk terakhir kalinya. Tahun 2021, UN akan diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter. UN akan dilakukan pada siswa yang berada di tengah jenjang sekolah (misalnya kelas 4, 8, 11) sehingga mendorong guru dan sekolah untuk memperbaiki mutu pembelajaran dan tidak bisa digunakan untuk basis seleksi siswa ke jenjang selanjutnya. 4. UN atau ujian nasional akan mengacu pada praktik baik pada level internasional, seperti PISA dan TIMSS.
Analisa Dampak :  Konsep UN yang ditawarkan Nadiem Makarim memiliki dampak positif dan negativ, diantaranya dampak positifnya anak bisa dengan jelas di survei karakternya. Jika ada karakternya yang sesuai minat bakatnya bisa mudah untuk diarhkan dan dikembangkan ke jenjang yang lebih lanjut. Dihilangkanya UN memberi dampak siswa dengan leluasa mengembangkan dirinya tanpa harus terpaku soal soal UN. Kemudian kemampuan anak lebih terexsplore karena diberi ujian berupa tugas yang sesuai minat bakatnya sehingga kemampuan afektifd an kognitifnya dapat berkembang tanpa dibatasi dinding dinding materi yang stagnan dari pemerintah. Disamping itu anak juga tidak tertekan dan stress akan kelulusanya. Namun hal ini memiliki dampak yang negatif yaitu anak menjadi menyepelekan akan kelulusanya,Bimbel jadi kurang murid,kemudian usaha usaha les jadi sepi karena tidak adanya ujian ini.Dan juga standar kompetensi SMA/Instansi Lanjut penerima murid tidak bisa dengan jelas menerapkan standar nasional value pada calon peseta didiknya.
3.      KONSEP RPP
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan  Nadiem Makarim mengusulkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disederhanakan jadi satu lembar. Menurutnya, pemangkasan ini dilakukan agar guru tidak kehabisan waktu mengerjakan perkara administratif. RPP direndahkan, lebih banyak waktu berinteraksi. Dan bahkan untuk lebih banyak waktu untuk istirahat. Kita ada dengar cerita guru-guru malas dengan prosedur penulisan RPP yang dapat menganggu pengajaranya dan tidak fokus mengajar, Sehingga malah membuatnya tertekan dengan aspek administratif dan kwajiban mengajar kurang diutamakan.
Analisa Dampak : Konsep RPP yang ditawarkan Nadiem Makarim memiliki dampak positif dan negativ, diantaranya dampak positifnya guru menjadilebih fokus dalam mengembangkan pengajaranya dan lebih fokus kepada murid tanpa dibebani dengan administrasi RPP yang cenderung rumit.Kemudian waktu berinteraksi antar guru dan murid menjadi lebih banyak sehingga menjalin hubungan intrapersonal menjadi lebih baik. Kemudian pemangkasan RPP juga membuat guru semakin realistis dan lebih terfokus dengan hal apa yang dia targetkan kepada peserta didik. Dalam mengkonsep rencana pembelajaranya.Tidak melulu muluk-muluk tetapi terealisasi dengan baik dan efisien. Kemudian dampak negatifnya adalah guru menjadi makin meyepelekan tanggung jawab administrasinya dan cenderung berdalih mengutamakan murid dan pembelajaran, kemudian menjadikan guru kurang terampil dalam mengkosnep pembelajaranya.

4. KONSEP PPDB
Konsep yang di tawarkan Nadiem Makariem yaitu membuat kebijakan PPDB lebih fleksibel untuk mengakomodasi ketimpangan akses dan kualitas di berbagai daerah dengan pembagian, 1. Jalur zonasi: minimal 50 persen. Jalur afirmasi minimal 15 persen .Jalur perpindahan maksimal 5 persen Jalur prestasi: (sisanya 0-30 persen disesuaikan dengan kondisi daerah) 2. Daerah berwenang menentukan proporsi final dan menetapkan wilayah zonasi. 3. Pemerataan akses dan kualitas pendidikan perlu diiringi dengan inisiatif lainnya oleh pemerintah daerah, seperti redistribusi guru ke sekolah yang kekurangan guru.
Analisa Dampak : Dampak positifnya menciptakan pemerataan siswa antara satu sekolah dan sekolah lainya . Jadi dengan adanya zonazi ini menjadikan sekolah memiliki siswa yang merata sehingga label sekolah unggulan menjadi tidak ada karena siswanya semua berasal dari domisili terdekat sekolah tersebut dan tersebar merata dari segi potensi akademik rendah dan tinggi. Kemudian dampak negatifnya membuat sekolah yang awalnya berlabel sekolah favorit karena siswanya yang identik berintelektual tinggi karena saringan Nilai USBN tertinggi di suatu daerah menjadi kaget dan prestasinya menurun karena mendapat siswa yang harapan intelektualnya kurang dari standar yang diharapkan. Kemudian adanya zonasi ini juga mendorong siswa yang akan lulus malas belajar karena sudah mengandalkan zonasi dan yakin akan mendapat sekolah sesuai dengan lokasi rumahnya. Jika zaman dahulu mereka berlomba-lomba belajar dengan mengejar nilai UN, maka sekarang eufuria untuk mendapatkan sekolah favorit dengan belajar menjadi berkurang dan siswa menjadi mengandalkan zonasinya.