Selamat Datang Di Blog Sederhana Saya

Monday, 9 April 2018

Penerapan Green Accounting dan Corporate Social Rensponsibility Pada PT Djarum Kudus Indonesia


Penerapan Green Accounting dan Corporate Social Rensponsibility Pada PT Djarum Kudus Indonesia
Oleh : Satria Avianda Nurcahyo

Masalah-masalah pembangunan sangat erat kaitannya dengan masalah ekonomi dan lingkungan. Sehingga sejak awal  pembangunan perekonomian muncul, sudah perlu mengantisipasi masalah-masalah yang timbul. Terkait dengan kegiatan pembangunan (ekonomi) dengan lingkungan. Dalam perkembangannya, di era globalisasi membawa konsekuensi pada masalah ketahanan ekonomi.Lemahnya ketahanan ekonomi suatu negara berdampak pada ketahanan ekonomi negara lainnya. Suatu negara mempunyai ketahanan ekonomi yang baik jika mempunyai kemampuan ekonomi yang tidak tergoncangkan oleh ketidak-pastian yang ditimbulkan oleh globalisasi. Serta mampu memberikan kesejahteraan yang meningkat pada rakyatya melalui pembangunan. Atas dasar hal tersebut, kemudian berkembang konsep ekonomi hijau (green economy). Sebagai konsep yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan penghapusan kemiskinan. Namun mengingat tidak adanya model pembangunan berkelanjutan yang sama untuk seluruh negara. Maka konsep ekonomi hijau dipahami secara berbeda pula, dengan mempertimbangkan berbagai kendala pada masing-masing negara.
Green accounting adalah jenis akuntansi yang mencoba untuk menghubungkan faktor biaya lingkungan ke dalam hasil kegiatan usaha perusahaan. Seperti diketahui bahwa produk domestik bruto mengabaikan lingkungan dalam pembuatan keputusan.Green Accounting is considered to be an important tool for understanding to influential aspect of natural environment with respect to the economy. The data and information provided by environmental accounts are determined to be in relation to the involvement of natural recources in economic development and costs accured due to pollution or recources degradation[1]Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability.Menurut International Finance Corporation Komitmen dunia bisnis untuk memberi kontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui kerjasama dengan karyawan, keluarga mereka, komunitas lokal dan masyarakat luas untuk meningkatkan kehidupan mereka melalui cara-cara yang baik bagi bisnis maupun pembangunan.[2]
Konsep Green Accounting
Konsep sistem akuntansi lingkungan dapat diterapkan oleh perusahaan dalam skala yang besar maupun skala kecil dalam setiap industri dalam sektor manufaktur dan jasa. Penerapan akuntansi lingkungan harus dilakukan dengan sistematis atau didasarkan pada kebutuhan perusahaan. Keberhasilan dalam penerapan akuntansi lingkungan terletak pada komitmen manajemen dan keterlibatan fungsional. Sebuah perusahaan tidaklah terlepas dari tanggung jawab lingkungan, karena itu diperlukan suatu cara untuk mengintegralkan biaya lingkungan misalnya konsep eksternalitas dimana konsep ini melihat dampak langsung aktivitas suatu entitas terhadap lingkungan sosial, non-sosial dan ekologis. Langkah awal yang dapat dilakukan terkait biaya lingkungan adalah dengan mengategorikan jenis biaya terkait dengan memerhatikan beberapa aspek seperti lokasi situs limbah, jenis limbah berbahaya, metode pembuangan, dan lainnya. Biaya lingkungan mengandung biaya yang eksplisit dan implisit. Biaya implisit seperti biaya yang timbul akibat potensi kewajiban yang muncul.[3]




Sistem penilaian biaya lingkungan dapat membantu memperbaiki keputusan-keputusan yang terkait dengan keputusan bauran produk, pemilihan input produksi, penilaian pencegahan pencemaran, evaluasi pengelolaan limbah serta penentuan harga produk. Terdapat beberapa cara untuk mengetahui biaya-biaya lingkungan perusahaan yaitu dengan mengadopsi sistem akuntansi konvensional, activity based costing, full cost accounting dan total cost assessment[4]

 Hubungan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Green Accounting
Keadaan teknologi pada kehidupan manusia tentu mempengaruhi keseimbangan lingkungan hidup yang berada disekitar manusia. Perkembangan teknologi yang pesat membuat lingkungan disekitarnya sedikit demi sedikit akan terancam kelestariannya. Pada saat ini, setiap negara berupaya untuk mengatasi potensi ancaman yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan masalah lingkungan lainnya, dan hal ini merupakan kekuatan utama yang melatarbelakangi munculnya akuntansi hijau.
Green accounting yang dasarnya merupakan penggabungan kebijakan keuangan dan non-keuangan secara garis besar mengambil keputusan bisnis berdasarkan analisis biaya dan dampak lingkungan dari kebijakan bisnis yang diterapkan. Melalui CSR analisis terhadap dampak lingkungan serta estimasi biaya yang dikeluarkan secara otomatis akan mempengaruhi setiap langkah perusahaan dalam mengambil kebijakan dalam menggunakan sumber daya alam yang ada disekitarnya.
CSR sendiri merupakan alat bagi perusahaan untuk memperlihatkan tanggung jawabnya kepada lingkungan dari hasil apa yang mereka peroleh. Melalui CSR perusahaan secara kontiniu akan mempraktekkan apa yang disebut dengan Green Accounting.Oleh sebab itu, ruang lingkup CSR yang bergerak di lingkungan bisa menopang fungsi dari green accounting itu sendiri. Apabila perusahaan telah melaksanakan CSR otomatis perusahaan telah menerapkan green accounting dalam mengambil sebuah kebijakan, apakah itu kebijakan keuangan maupun kebijakan non keuangan.


Penerapan Green Accounting dan Corporate Social Rensponsibility Pada PT Djarum
Membangun dan mengembangkan seluruh segi kehidupan bangsa merupakan bagian yang harus dilakukan oleh seluruh komponen bangsa. Bagi perusahaan, implementasi tanggung jawab sosial dan bentuk pengabdian untuk negara biasanya disebut sebagaiCoorporate Social Responbility (CSR). PT.Djarum telah melakukan program ini sejak perusahaan terbentuk Bidang kegiatan yang dilakukan dalam CSR dapat berupa pemberdayaan pembangunan kota, bantuan pendidikan utamanya pemberian beasiswa, bidang olahraga, seni dan budaya dll.PT. Djarum adalah sebuah perusahaan rokok di Indonesia yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah. Djarum merupakan salah satu dari tiga perusahaan rokok terbesar di Indonesia (dua lainnya adalah Gudang Garam dan HM Sampoerna) dan merupakan penyumbang cukai yang besar bagi APBN Indonesia.
Selain dunia bisnis PT Djarum, juga melakukan berbagai aktivitas lain, yaitu Coorporate Social Responbility, yaitu Djarum Foundation. Djarum Foundation yaitu Djarum Bakti Pendidikan berperan aktif memajukan pendidikan melalui pembudayaan dan pemberdayaan mahasiswa berprestasi tinggi, dalam berbagai pelatihan soft skills untuk membentuk manusia Indonesia yang disiplin, mandiri dan berwawasan masa depan serta menjadi pemimpin yang cakap intelektual, emosional dan spiritual. Djarum memberikan sumbangan yang begitu besar, berupa pembangunan GOR Bulutangkis. GOR ini memiliki luas 29.450 meter persegi di atas lahan seluas 43.207 meter persegi, dana yang dihabiskan Rp. 30 miliar. Bahkan, gedung ini merupakan yang terbaik di Asia Tenggara. Gedung ini memiliki bangunan terpadu yang bergaya arsitektur minmalis dengan ruang kantor, lapangan bulutangkis (16 lapangan), ruang makan, pertemuan, audio visual, perpustakaan, komputer dan fitnes. Djarum juga memberikan dukungan dan pengembangan persepakbolaan Indonesia dengan program LIGA DJARUM. Djarum mensponsorinya dengan dana lebih kurang 35 miliar. Ini diharapkan minat masyarakat akan olahraga ini semakin meningkat. 
Djarum membangun tempat khusus Green Plants Cultivation Seedlings Center sebagai penerapan Green Economy, tempat ini dibangun pada tahun 1984, digunakan untuk pembudidayaan bibit-bibit tanaman, baik itu tanaman berupa buah-buahan, hias, tanaman langka, bahkan tanaman dari negara lain pun di kembangbiakkan. Masyarakat dapat memperoleh bibit itu secara gratis.CSR merupakan program yang dilakukan perusahaan sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan. PT Djarum selain menyumbang pendapatan bagi negara juga menyumbang berbagai kegiatan sosial yang membantu meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dengan adanya pemberian beasiswa di bidang olahraga, seni dan budaya. PT Djarum juga melakukan aksi penghijauan sebagai tindak pencegahan terhadap Global Warming . Semua hal ini dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan, masyarakat, dan lingkungan.
Djarum Trees For Life, dari Corporate Social Responsibility dan Menejemen Green Goverentmen Bussines Bakti Lingkungan PT Djarum yang merencanakan 2.767 Pohon Trembesi sepanjang jalan Turus Semarang-Kudus Jawa Tengah.Serius dan konsisten untuk melakukan pelestarian lingkungan adalah semangat Djarum Trees For Life yang ingin ditularkan kepada seluruh pihak dan masyarakat luas. Berawal dari penanaman PohonTrembesi bersama Gubernur beserta Muspida Jawa Tengah, kemudian diikuti beberapa minggu lalupenanaman bersama artis Nugie dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lingkungan. Komitmen perusahaan juga tak berhenti pada kegiatan-kegiatan insidental tertentu belaka. Bahkan, Bibit Pohon Trembesi yang digunakan dalam rangkaian program Penanaman 2.767 Pohon Trembesi disepanjang turus jalan Semarang-Demak ini berasal dari Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) PT. Djarum.[5]
Untuk menjaga kesinambungan kegiatannya, salah satu dukungan PT. Djarum adalah dengan mendirikan pusatpembibitan aneka tanaman yang dikelola secara intensif. Diharapkan dengan upaya pembibitan aneka tanaman ini, PT. Djarum dapat turut menjadi bagian dari usaha dalam mempertahankan dan melestarikan tanaman-tanaman langka agar terjaga dari kepunahan.Hingga saat ini, PT telah memiliki total sekitar 100 ribuan jenis bibit tanaman, termasuk di dalamnya tanaman langka seperti Kepel, Sawit,Nogosari, buah Kawista dan Pohon Botol dari Afrika.Perusahaan diharapkan tidak hanya mengejar profit belaka tetapi juga menunjukkan kepedulian besar bagi lingkungan dan masyarakat sekitar tempat perusahaan bersangkutan beroperasi. Dengan program CSR ini tidak hanya merupakan investasi jangka panjang yang berguna untuk meminimalisasi risiko sosial, juga berfungsi sebagai sarana meningkatkan citra perusahaan di mata publik. Intinya, CSR dan Green Accounting adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, melainkan pula untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holistik, melembaga dan berkelanjutan
Dengan demikian pembangunan Indonesia harus beralih dari pembangunan ekonomi yang mengejar pertumbuhan menjadi pembangunan yang mensinergikan pembangunan ekonomi,sosial dan lingkungan. Untuk itu, pern peraturan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang mengaturpengelolaan dan pemanfaatnsumber daya alam menjadi sangat urgen. Baik pada tataran pembentukan aturan dan kebijakan, terlebih lagi pada tataran implementasinya. Pemberian izin-izin usaha pertambangan dan kehutanan serta Hak Guna Usaha perkebunan pada korporasi-korporasi besar dengan pengawasan yang lemah. Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian yang tidak terkendali merupakan sebagian kecil hal-hal yang harus ditata kembali pengaturannya dengan bentuk pengaturan yang berbasis efisiensi penggunaan sumber daya alam. Pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan dengan memasukan unsur-unsur biaya lingkungan dan ekonomi.















DAFTAR PUSTAKA

International Journal Business and Management; Vol. 7, No. 20; 2012 (Canadian Centre Economic and Education)

Business strategy and the Environment; 2004, (Wiley Inter Sciens)

Pembaharuan Manajemen Lingkungan, 2007 Heri Sumarso Dkk,Grafindo Press Jakarta
Anastasia Winayanti FEUI 2014 Analysis Of Enviromental Management Accounting Of Tobacco Industry





[1] International Journal Business and Management; Vol. 7, No. 20; 2012 (Canadian Centre Economic and Education)
[2] Business strategy and the Environment; 2004, (Wiley Inter Sciens)
[3] Pembaharuan Manajemen Lingkungan, 2007 Heri Sumarso Dkk
[4] Pembaharuan Manajemen Lingkungan, 2007 Heri Sumarso Dkk Hal 27
[5] Anastasia Winayanti FEUI 2014 Analysis Of Enviromental Management Accounting Of Tobacco Industry


No comments:

Post a Comment