Penerapan
Green Accounting dan Corporate Social Rensponsibility Pada PT Djarum Kudus
Indonesia
Oleh : Satria Avianda
Nurcahyo
Masalah-masalah pembangunan sangat erat kaitannya
dengan masalah ekonomi dan lingkungan. Sehingga sejak awal pembangunan perekonomian muncul, sudah perlu
mengantisipasi masalah-masalah yang timbul. Terkait dengan kegiatan pembangunan
(ekonomi) dengan lingkungan. Dalam perkembangannya, di era globalisasi membawa
konsekuensi pada masalah ketahanan ekonomi.Lemahnya ketahanan ekonomi suatu
negara berdampak pada ketahanan ekonomi negara lainnya. Suatu negara mempunyai
ketahanan ekonomi yang baik jika mempunyai kemampuan ekonomi yang tidak
tergoncangkan oleh ketidak-pastian yang ditimbulkan oleh globalisasi. Serta
mampu memberikan kesejahteraan yang meningkat pada rakyatya melalui
pembangunan. Atas dasar hal tersebut, kemudian berkembang konsep ekonomi hijau
(green economy). Sebagai konsep yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan
penghapusan kemiskinan. Namun mengingat tidak adanya model pembangunan
berkelanjutan yang sama untuk seluruh negara. Maka konsep ekonomi hijau
dipahami secara berbeda pula, dengan mempertimbangkan berbagai kendala pada
masing-masing negara.
Green
accounting adalah jenis akuntansi yang mencoba untuk menghubungkan
faktor biaya lingkungan ke dalam hasil kegiatan usaha perusahaan. Seperti
diketahui bahwa produk domestik bruto mengabaikan lingkungan dalam pembuatan
keputusan.Green Accounting is considered to be an important tool for
understanding to influential aspect of natural environment with respect to the
economy. The data and information provided by environmental accounts are
determined to be in relation to the involvement of natural recources in
economic development and costs accured due to pollution or recources
degradation[1]Corporate
Social Responsibility (CSR) adalah suatu tindakan atau konsep yang
dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk
tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu
berada.
Corporate Social Responsibility (CSR)
merupakan fenomena strategi perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan
kepentingan stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana
kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah
lebih penting daripada sekedar profitability.Menurut International
Finance Corporation Komitmen
dunia bisnis untuk memberi kontribusi terhadap pembangunan ekonomi
berkelanjutan melalui kerjasama dengan karyawan, keluarga mereka, komunitas
lokal dan masyarakat luas untuk meningkatkan kehidupan mereka melalui cara-cara
yang baik bagi bisnis maupun pembangunan.[2]
Konsep Green Accounting
Konsep sistem akuntansi lingkungan
dapat diterapkan oleh perusahaan dalam skala yang besar maupun skala kecil
dalam setiap industri dalam sektor manufaktur dan jasa. Penerapan akuntansi
lingkungan harus dilakukan dengan sistematis atau didasarkan pada kebutuhan
perusahaan. Keberhasilan dalam penerapan akuntansi lingkungan terletak pada
komitmen manajemen dan keterlibatan fungsional. Sebuah perusahaan tidaklah
terlepas dari tanggung jawab lingkungan, karena itu diperlukan suatu cara untuk
mengintegralkan biaya lingkungan misalnya konsep eksternalitas dimana konsep
ini melihat dampak langsung aktivitas suatu entitas terhadap lingkungan sosial,
non-sosial dan ekologis. Langkah awal yang dapat dilakukan terkait biaya
lingkungan adalah dengan mengategorikan jenis biaya terkait dengan memerhatikan
beberapa aspek seperti lokasi situs limbah, jenis limbah berbahaya, metode
pembuangan, dan lainnya. Biaya lingkungan mengandung biaya yang eksplisit dan
implisit. Biaya implisit seperti biaya yang timbul akibat potensi kewajiban
yang muncul.[3]
Sistem penilaian biaya lingkungan
dapat membantu memperbaiki keputusan-keputusan yang terkait dengan keputusan bauran
produk, pemilihan input produksi, penilaian pencegahan
pencemaran, evaluasi pengelolaan limbah serta penentuan harga produk. Terdapat
beberapa cara untuk mengetahui biaya-biaya lingkungan perusahaan yaitu dengan
mengadopsi sistem akuntansi konvensional, activity based costing, full
cost accounting dan total cost assessment[4]
Hubungan Corporate
Social Responsibility (CSR) dan Green Accounting
Keadaan teknologi pada kehidupan
manusia tentu mempengaruhi keseimbangan lingkungan hidup yang berada disekitar
manusia. Perkembangan teknologi yang pesat membuat lingkungan disekitarnya
sedikit demi sedikit akan terancam kelestariannya. Pada saat ini, setiap
negara berupaya untuk mengatasi potensi ancaman yang ditimbulkan oleh perubahan
iklim dan masalah lingkungan lainnya, dan hal ini merupakan kekuatan utama yang
melatarbelakangi munculnya akuntansi hijau.
Green accounting yang
dasarnya merupakan penggabungan kebijakan keuangan dan non-keuangan secara
garis besar mengambil keputusan bisnis berdasarkan analisis biaya dan dampak
lingkungan dari kebijakan bisnis yang diterapkan. Melalui CSR analisis terhadap
dampak lingkungan serta estimasi biaya yang dikeluarkan secara otomatis akan
mempengaruhi setiap langkah perusahaan dalam mengambil kebijakan dalam menggunakan
sumber daya alam yang ada disekitarnya.
CSR sendiri merupakan alat bagi
perusahaan untuk memperlihatkan tanggung jawabnya kepada lingkungan dari hasil
apa yang mereka peroleh. Melalui CSR perusahaan secara kontiniu akan
mempraktekkan apa yang disebut dengan Green Accounting.Oleh sebab
itu, ruang lingkup CSR yang bergerak di lingkungan bisa menopang fungsi
dari green accounting itu sendiri. Apabila perusahaan telah
melaksanakan CSR otomatis perusahaan telah menerapkan green accounting dalam
mengambil sebuah kebijakan, apakah itu kebijakan keuangan maupun kebijakan non
keuangan.
Penerapan
Green Accounting dan Corporate Social Rensponsibility Pada PT Djarum
Membangun dan mengembangkan seluruh
segi kehidupan bangsa merupakan bagian yang harus dilakukan oleh seluruh
komponen bangsa. Bagi perusahaan, implementasi tanggung jawab sosial dan bentuk
pengabdian untuk negara biasanya disebut sebagaiCoorporate Social
Responbility (CSR). PT.Djarum telah melakukan program ini sejak
perusahaan terbentuk Bidang kegiatan yang dilakukan dalam CSR dapat berupa
pemberdayaan pembangunan kota, bantuan pendidikan utamanya pemberian beasiswa,
bidang olahraga, seni dan budaya dll.PT. Djarum adalah sebuah perusahaan rokok
di Indonesia yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah. Djarum merupakan salah satu
dari tiga perusahaan rokok terbesar di Indonesia (dua lainnya adalah Gudang
Garam dan HM Sampoerna) dan merupakan penyumbang cukai yang besar bagi APBN
Indonesia.
Selain dunia bisnis PT Djarum, juga
melakukan berbagai aktivitas lain, yaitu Coorporate Social Responbility, yaitu
Djarum Foundation. Djarum Foundation yaitu Djarum Bakti Pendidikan berperan
aktif memajukan pendidikan melalui pembudayaan dan pemberdayaan mahasiswa
berprestasi tinggi, dalam berbagai pelatihan soft skills untuk membentuk
manusia Indonesia yang disiplin, mandiri dan berwawasan masa depan serta
menjadi pemimpin yang cakap intelektual, emosional dan spiritual. Djarum
memberikan sumbangan yang begitu besar, berupa pembangunan GOR Bulutangkis. GOR
ini memiliki luas 29.450 meter persegi di atas lahan seluas 43.207 meter
persegi, dana yang dihabiskan Rp. 30 miliar. Bahkan, gedung ini merupakan yang
terbaik di Asia Tenggara. Gedung ini memiliki bangunan terpadu yang bergaya
arsitektur minmalis dengan ruang kantor, lapangan bulutangkis (16 lapangan),
ruang makan, pertemuan, audio visual, perpustakaan, komputer dan fitnes. Djarum
juga memberikan dukungan dan pengembangan persepakbolaan Indonesia dengan
program LIGA DJARUM. Djarum
mensponsorinya dengan dana lebih kurang 35 miliar. Ini diharapkan minat
masyarakat akan olahraga ini semakin meningkat.
Djarum membangun tempat khusus Green
Plants Cultivation Seedlings Center sebagai penerapan Green Economy, tempat ini
dibangun pada tahun 1984, digunakan untuk pembudidayaan bibit-bibit tanaman,
baik itu tanaman berupa buah-buahan, hias, tanaman langka, bahkan tanaman dari
negara lain pun di kembangbiakkan. Masyarakat dapat memperoleh bibit itu secara
gratis.CSR merupakan program yang dilakukan perusahaan sebagai wujud kepedulian
perusahaan terhadap lingkungan. PT Djarum selain menyumbang pendapatan bagi
negara juga menyumbang berbagai kegiatan sosial yang membantu meningkatkan
taraf kehidupan masyarakat dengan adanya pemberian beasiswa di bidang olahraga,
seni dan budaya. PT Djarum juga melakukan aksi penghijauan sebagai tindak
pencegahan terhadap Global Warming . Semua hal ini dapat
memberikan dampak positif bagi perusahaan, masyarakat, dan lingkungan.
Djarum
Trees For Life, dari Corporate Social Responsibility dan Menejemen Green
Goverentmen Bussines Bakti Lingkungan PT Djarum yang merencanakan 2.767 Pohon
Trembesi sepanjang jalan Turus Semarang-Kudus Jawa Tengah.Serius dan konsisten
untuk melakukan pelestarian lingkungan adalah semangat Djarum Trees For Life
yang ingin ditularkan kepada seluruh pihak dan masyarakat luas. Berawal dari
penanaman PohonTrembesi bersama Gubernur beserta Muspida Jawa Tengah, kemudian
diikuti beberapa minggu lalupenanaman bersama artis Nugie dan Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) lingkungan. Komitmen perusahaan juga tak berhenti pada
kegiatan-kegiatan insidental tertentu belaka. Bahkan, Bibit Pohon Trembesi yang
digunakan dalam rangkaian program Penanaman 2.767 Pohon Trembesi disepanjang
turus jalan Semarang-Demak ini berasal dari Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) PT.
Djarum.[5]
Untuk
menjaga kesinambungan kegiatannya, salah satu dukungan PT. Djarum adalah dengan
mendirikan pusatpembibitan aneka tanaman yang dikelola secara intensif.
Diharapkan dengan upaya pembibitan aneka tanaman ini, PT. Djarum dapat turut
menjadi bagian dari usaha dalam mempertahankan dan melestarikan tanaman-tanaman
langka agar terjaga dari kepunahan.Hingga saat ini, PT telah memiliki total
sekitar 100 ribuan jenis bibit tanaman, termasuk di dalamnya tanaman langka
seperti Kepel, Sawit,Nogosari, buah Kawista dan Pohon Botol dari
Afrika.Perusahaan diharapkan tidak hanya mengejar profit belaka tetapi juga
menunjukkan kepedulian besar bagi lingkungan dan masyarakat sekitar tempat
perusahaan bersangkutan beroperasi. Dengan program CSR ini tidak hanya
merupakan investasi jangka panjang yang berguna untuk meminimalisasi risiko
sosial, juga berfungsi sebagai sarana meningkatkan citra perusahaan di mata
publik. Intinya, CSR dan Green Accounting adalah operasi bisnis yang
berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara
finansial, melainkan pula untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara
holistik, melembaga dan berkelanjutan
Dengan
demikian pembangunan Indonesia harus beralih dari pembangunan ekonomi yang
mengejar pertumbuhan menjadi pembangunan yang mensinergikan pembangunan
ekonomi,sosial dan lingkungan. Untuk itu, pern peraturan peraturan
perundang-undangan dan kebijakan yang mengaturpengelolaan dan pemanfaatnsumber
daya alam menjadi sangat urgen. Baik pada tataran pembentukan aturan dan
kebijakan, terlebih lagi pada tataran implementasinya. Pemberian izin-izin
usaha pertambangan dan kehutanan serta Hak Guna Usaha perkebunan pada
korporasi-korporasi besar dengan pengawasan yang lemah. Alih fungsi lahan
pertanian ke non pertanian yang tidak terkendali merupakan sebagian kecil
hal-hal yang harus ditata kembali pengaturannya dengan bentuk pengaturan yang
berbasis efisiensi penggunaan sumber daya alam. Pola konsumsi dan produksi yang
berkelanjutan dengan memasukan unsur-unsur biaya lingkungan dan ekonomi.
DAFTAR
PUSTAKA
International
Journal Business and Management; Vol. 7, No.
20; 2012 (Canadian Centre Economic and Education)
Business
strategy and the Environment; 2004, (Wiley
Inter Sciens)
Pembaharuan Manajemen Lingkungan, 2007 Heri Sumarso Dkk,Grafindo
Press Jakarta
Anastasia Winayanti FEUI 2014 Analysis
Of Enviromental Management Accounting Of Tobacco Industry
[1] International Journal Business and
Management;
Vol. 7, No. 20; 2012 (Canadian Centre Economic and Education)
[5]
Anastasia Winayanti FEUI 2014 Analysis
Of Enviromental Management Accounting Of Tobacco Industry
No comments:
Post a Comment