ANALISA DAMPAK KONSEP MERDEKA
BELAJAR
Oleh : Satria Avianda Nurcayo
1.
KONSEP
USBN
Konsep
Merdeka Belajar Tahun 2020, USBN akan
diganti dengan ujian (asesmen) yang diselenggarakan hanya oleh sekolah. Ujian
untuk menilai kompetensi siswa dapat dilakukan dalam bentuk tes tertulis
dan/atau bentuk penilaian lain yang lebih komprehensif, seperti portofolio dan
penugasan seperti tugas kelompok, karya tulis, dan lain sebagainya. Guru dan
sekolah lebih merdeka dalam menilai hasil belajar siswa. Anggaran USBN dapat
dialihkan untuk mengembangkan kapasitas guru dan sekolah guna meningkatkan
kualitas pembelajaran.
Analisa
Dampak : Konsep USBN yang ditawarkan Nadiem Makarim
memiliki dampak positif dan negativ, diantaranya dampak positifnya anak bisa
dengan leluasa mengembangkan dirinya tanpa harus terpaku soal soal USBN.
Kemudian kemampuan anak lebih terexsplore karena diberi ujian berupa tugas yang
sesuai minat bakatnya sehingga kemampuan afektif dan kognitifnya dapat
berkembang tanpa dibatasi dinding dinding materi yang stagnan dari pemerintah.
Disamping itu anak juga tidak tertekan dan stress akan kelulusanya. Namun hal
ini memiliki dampak yang negatif yaitu anak menjadi menyepelekan akan
kelulusanya,Bimbel jadi kurang murid,kemudian usaha usaha les jadi sepi karena
tidak adanya ujian ini.Dan juga standar kompetensi SMA/Instansi Lanjut penerima
murid tidak bisa dengan jelas menerapkan standar nasional value pada calon
peseta didiknya.
2.
KONSEP
UN
Konsep Merdeka Belajar Tahun 2020,
UN akan dilaksanakan untuk terakhir kalinya. Tahun 2021, UN akan diubah menjadi
Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter. UN akan dilakukan pada siswa
yang berada di tengah jenjang sekolah (misalnya kelas 4, 8, 11) sehingga
mendorong guru dan sekolah untuk memperbaiki mutu pembelajaran dan tidak bisa
digunakan untuk basis seleksi siswa ke jenjang selanjutnya. 4. UN atau ujian
nasional akan mengacu pada praktik baik pada level internasional, seperti PISA
dan TIMSS.
Analisa
Dampak : Konsep UN yang ditawarkan Nadiem Makarim
memiliki dampak positif dan negativ, diantaranya dampak positifnya anak bisa
dengan jelas di survei karakternya. Jika ada karakternya yang sesuai minat
bakatnya bisa mudah untuk diarhkan dan dikembangkan ke jenjang yang lebih
lanjut. Dihilangkanya UN memberi dampak siswa dengan leluasa mengembangkan
dirinya tanpa harus terpaku soal soal UN. Kemudian kemampuan anak lebih
terexsplore karena diberi ujian berupa tugas yang sesuai minat bakatnya
sehingga kemampuan afektifd an kognitifnya dapat berkembang tanpa dibatasi
dinding dinding materi yang stagnan dari pemerintah. Disamping itu anak juga
tidak tertekan dan stress akan kelulusanya. Namun hal ini memiliki dampak yang
negatif yaitu anak menjadi menyepelekan akan kelulusanya,Bimbel jadi kurang
murid,kemudian usaha usaha les jadi sepi karena tidak adanya ujian ini.Dan juga
standar kompetensi SMA/Instansi Lanjut penerima murid tidak bisa dengan jelas
menerapkan standar nasional value pada calon peseta didiknya.
3.
KONSEP
RPP
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengusulkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disederhanakan jadi satu lembar.
Menurutnya, pemangkasan ini dilakukan agar guru tidak kehabisan waktu
mengerjakan perkara administratif. RPP direndahkan, lebih banyak waktu
berinteraksi. Dan bahkan untuk lebih banyak waktu untuk istirahat. Kita ada dengar
cerita guru-guru malas dengan prosedur penulisan RPP yang dapat menganggu
pengajaranya dan tidak fokus mengajar, Sehingga malah membuatnya tertekan
dengan aspek administratif dan kwajiban mengajar kurang diutamakan.
Analisa
Dampak : Konsep RPP yang ditawarkan Nadiem
Makarim memiliki dampak positif dan negativ, diantaranya dampak positifnya guru
menjadilebih fokus dalam mengembangkan pengajaranya dan lebih fokus kepada
murid tanpa dibebani dengan administrasi RPP yang cenderung rumit.Kemudian
waktu berinteraksi antar guru dan murid menjadi lebih banyak sehingga menjalin
hubungan intrapersonal menjadi lebih baik. Kemudian pemangkasan RPP juga
membuat guru semakin realistis dan lebih terfokus dengan hal apa yang dia
targetkan kepada peserta didik. Dalam mengkonsep rencana pembelajaranya.Tidak
melulu muluk-muluk tetapi terealisasi dengan baik dan efisien. Kemudian dampak
negatifnya adalah guru menjadi makin meyepelekan tanggung jawab administrasinya
dan cenderung berdalih mengutamakan murid dan pembelajaran, kemudian menjadikan
guru kurang terampil dalam mengkosnep pembelajaranya.
4. KONSEP PPDB
Konsep
yang di tawarkan Nadiem Makariem yaitu membuat kebijakan PPDB lebih fleksibel
untuk mengakomodasi ketimpangan akses dan kualitas di berbagai daerah dengan
pembagian, 1. Jalur zonasi: minimal 50 persen. Jalur afirmasi minimal 15 persen
.Jalur perpindahan maksimal 5 persen Jalur prestasi: (sisanya 0-30 persen
disesuaikan dengan kondisi daerah) 2. Daerah berwenang menentukan proporsi
final dan menetapkan wilayah zonasi. 3. Pemerataan akses dan kualitas
pendidikan perlu diiringi dengan inisiatif lainnya oleh pemerintah daerah,
seperti redistribusi guru ke sekolah yang kekurangan guru.
Analisa
Dampak : Dampak positifnya menciptakan
pemerataan siswa antara satu sekolah dan sekolah lainya . Jadi dengan adanya
zonazi ini menjadikan sekolah memiliki siswa yang merata sehingga label sekolah
unggulan menjadi tidak ada karena siswanya semua berasal dari domisili terdekat
sekolah tersebut dan tersebar merata dari segi potensi akademik rendah dan tinggi.
Kemudian dampak negatifnya membuat sekolah yang awalnya berlabel sekolah
favorit karena siswanya yang identik berintelektual tinggi karena saringan
Nilai USBN tertinggi di suatu daerah menjadi kaget dan prestasinya menurun
karena mendapat siswa yang harapan intelektualnya kurang dari standar yang
diharapkan. Kemudian adanya zonasi ini juga mendorong siswa yang akan lulus
malas belajar karena sudah mengandalkan zonasi dan yakin akan mendapat sekolah
sesuai dengan lokasi rumahnya. Jika zaman dahulu mereka berlomba-lomba belajar
dengan mengejar nilai UN, maka sekarang eufuria untuk mendapatkan sekolah
favorit dengan belajar menjadi berkurang dan siswa menjadi mengandalkan
zonasinya.