Selamat Datang Di Blog Sederhana Saya

Wednesday, 29 January 2020

ANALISA DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF KONSEP MERDEKA BELAJAR MENTRI PENDIDIKAN NADIEM MAKARIEM


ANALISA DAMPAK KONSEP MERDEKA BELAJAR
Oleh : Satria Avianda Nurcayo
1.      KONSEP USBN
Konsep Merdeka Belajar  Tahun 2020, USBN akan diganti dengan ujian (asesmen) yang diselenggarakan hanya oleh sekolah. Ujian untuk menilai kompetensi siswa dapat dilakukan dalam bentuk tes tertulis dan/atau bentuk penilaian lain yang lebih komprehensif, seperti portofolio dan penugasan seperti tugas kelompok, karya tulis, dan lain sebagainya. Guru dan sekolah lebih merdeka dalam menilai hasil belajar siswa. Anggaran USBN dapat dialihkan untuk mengembangkan kapasitas guru dan sekolah guna meningkatkan kualitas pembelajaran.
Analisa Dampak :  Konsep USBN yang ditawarkan Nadiem Makarim memiliki dampak positif dan negativ, diantaranya dampak positifnya anak bisa dengan leluasa mengembangkan dirinya tanpa harus terpaku soal soal USBN. Kemudian kemampuan anak lebih terexsplore karena diberi ujian berupa tugas yang sesuai minat bakatnya sehingga kemampuan afektif dan kognitifnya dapat berkembang tanpa dibatasi dinding dinding materi yang stagnan dari pemerintah. Disamping itu anak juga tidak tertekan dan stress akan kelulusanya. Namun hal ini memiliki dampak yang negatif yaitu anak menjadi menyepelekan akan kelulusanya,Bimbel jadi kurang murid,kemudian usaha usaha les jadi sepi karena tidak adanya ujian ini.Dan juga standar kompetensi SMA/Instansi Lanjut penerima murid tidak bisa dengan jelas menerapkan standar nasional value pada calon peseta didiknya.


2.      KONSEP UN
Konsep Merdeka Belajar Tahun 2020, UN akan dilaksanakan untuk terakhir kalinya. Tahun 2021, UN akan diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter. UN akan dilakukan pada siswa yang berada di tengah jenjang sekolah (misalnya kelas 4, 8, 11) sehingga mendorong guru dan sekolah untuk memperbaiki mutu pembelajaran dan tidak bisa digunakan untuk basis seleksi siswa ke jenjang selanjutnya. 4. UN atau ujian nasional akan mengacu pada praktik baik pada level internasional, seperti PISA dan TIMSS.
Analisa Dampak :  Konsep UN yang ditawarkan Nadiem Makarim memiliki dampak positif dan negativ, diantaranya dampak positifnya anak bisa dengan jelas di survei karakternya. Jika ada karakternya yang sesuai minat bakatnya bisa mudah untuk diarhkan dan dikembangkan ke jenjang yang lebih lanjut. Dihilangkanya UN memberi dampak siswa dengan leluasa mengembangkan dirinya tanpa harus terpaku soal soal UN. Kemudian kemampuan anak lebih terexsplore karena diberi ujian berupa tugas yang sesuai minat bakatnya sehingga kemampuan afektifd an kognitifnya dapat berkembang tanpa dibatasi dinding dinding materi yang stagnan dari pemerintah. Disamping itu anak juga tidak tertekan dan stress akan kelulusanya. Namun hal ini memiliki dampak yang negatif yaitu anak menjadi menyepelekan akan kelulusanya,Bimbel jadi kurang murid,kemudian usaha usaha les jadi sepi karena tidak adanya ujian ini.Dan juga standar kompetensi SMA/Instansi Lanjut penerima murid tidak bisa dengan jelas menerapkan standar nasional value pada calon peseta didiknya.
3.      KONSEP RPP
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan  Nadiem Makarim mengusulkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disederhanakan jadi satu lembar. Menurutnya, pemangkasan ini dilakukan agar guru tidak kehabisan waktu mengerjakan perkara administratif. RPP direndahkan, lebih banyak waktu berinteraksi. Dan bahkan untuk lebih banyak waktu untuk istirahat. Kita ada dengar cerita guru-guru malas dengan prosedur penulisan RPP yang dapat menganggu pengajaranya dan tidak fokus mengajar, Sehingga malah membuatnya tertekan dengan aspek administratif dan kwajiban mengajar kurang diutamakan.
Analisa Dampak : Konsep RPP yang ditawarkan Nadiem Makarim memiliki dampak positif dan negativ, diantaranya dampak positifnya guru menjadilebih fokus dalam mengembangkan pengajaranya dan lebih fokus kepada murid tanpa dibebani dengan administrasi RPP yang cenderung rumit.Kemudian waktu berinteraksi antar guru dan murid menjadi lebih banyak sehingga menjalin hubungan intrapersonal menjadi lebih baik. Kemudian pemangkasan RPP juga membuat guru semakin realistis dan lebih terfokus dengan hal apa yang dia targetkan kepada peserta didik. Dalam mengkonsep rencana pembelajaranya.Tidak melulu muluk-muluk tetapi terealisasi dengan baik dan efisien. Kemudian dampak negatifnya adalah guru menjadi makin meyepelekan tanggung jawab administrasinya dan cenderung berdalih mengutamakan murid dan pembelajaran, kemudian menjadikan guru kurang terampil dalam mengkosnep pembelajaranya.

4. KONSEP PPDB
Konsep yang di tawarkan Nadiem Makariem yaitu membuat kebijakan PPDB lebih fleksibel untuk mengakomodasi ketimpangan akses dan kualitas di berbagai daerah dengan pembagian, 1. Jalur zonasi: minimal 50 persen. Jalur afirmasi minimal 15 persen .Jalur perpindahan maksimal 5 persen Jalur prestasi: (sisanya 0-30 persen disesuaikan dengan kondisi daerah) 2. Daerah berwenang menentukan proporsi final dan menetapkan wilayah zonasi. 3. Pemerataan akses dan kualitas pendidikan perlu diiringi dengan inisiatif lainnya oleh pemerintah daerah, seperti redistribusi guru ke sekolah yang kekurangan guru.
Analisa Dampak : Dampak positifnya menciptakan pemerataan siswa antara satu sekolah dan sekolah lainya . Jadi dengan adanya zonazi ini menjadikan sekolah memiliki siswa yang merata sehingga label sekolah unggulan menjadi tidak ada karena siswanya semua berasal dari domisili terdekat sekolah tersebut dan tersebar merata dari segi potensi akademik rendah dan tinggi. Kemudian dampak negatifnya membuat sekolah yang awalnya berlabel sekolah favorit karena siswanya yang identik berintelektual tinggi karena saringan Nilai USBN tertinggi di suatu daerah menjadi kaget dan prestasinya menurun karena mendapat siswa yang harapan intelektualnya kurang dari standar yang diharapkan. Kemudian adanya zonasi ini juga mendorong siswa yang akan lulus malas belajar karena sudah mengandalkan zonasi dan yakin akan mendapat sekolah sesuai dengan lokasi rumahnya. Jika zaman dahulu mereka berlomba-lomba belajar dengan mengejar nilai UN, maka sekarang eufuria untuk mendapatkan sekolah favorit dengan belajar menjadi berkurang dan siswa menjadi mengandalkan zonasinya.






Friday, 3 January 2020

Bagaimana Penerapan Kepemimpinan dari Sudut Pandang Islamic Leadhersip


Bagaimana Penerapan Kepemimpinan dari Sudut Pandang Islamic Leadhersip
Oleh : Satria Avianda Nurcahyo

Menurut Muhammad Imaduddin ‘Abdulrahim dalam bukunya yang berjudul Islam Sistem Nilai Terpadu mengatakan, bahwa kepemimpinan dalam Islam berlandaskan pada nilai teologis, nilai sosial dan pertanggungjawaban diri. Secara teologis, bahwa kepemimpinan merupakan amanat dari Allah yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya. Ini merupakan landasan yang bersifat vertikal dimana insan bertuhan harus mengorientasikan diri kepada-Nya dalam setiap aspek kehidupan. Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya telah Kami tawarkan suatu amanah kepada langit, bumi, beserta gunung-gunungnya, tetapi mereka enggan menanggungnya dan takut akan risikonya,  maka manusia memikulnya, sungguh manusia itu zhalim dan jahil.” (QS. al-Ahzab : 72). Kepemimpinan merupakan amanat dari Allah Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya yang ingin berkarya dan beramal di dunia. Manusia sadar atau tidak telah menerima amanat yang harus dipimpinnya ketika hidup di dunia ini. Allah Ta’ala berfirman: “Ingatlah ketika Tuhanmu berkata kepada para malaikat, ‘Aku akan menjadikan (manusia) sebagai khalifah di bumi, malaikat berkata, ‘apakah Engkau akan mengisi bumi dengan manusia yang suka berselisih dan menumpahkan darah, padahal kami tetap bertasbih memuji dan mensucikan Engkau’, (Allah) berkata. ‘Aku lebih mengetahui apa-apa yang tidak kalian ketahui.” (QS. : al-Baqarah : 30). Dalam ayat ini, Allah Ta’ala menegaskan maksud-Nya menciptakan manusia, yaitu untuk menjadi khalifah atau wakil-Nya mengurus dunia ini. Malaikat khawatir terhadap manusia apabila menanggung amanat sebagai pengurus dunia maka mereka akan merusak, berselisih, dan menumpahkan darah. Memang benar, apa yang dikhawatirkan malaikat tersebut terhadap manusia sebagai khalifah di bumi yang tidak sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah dan tidak bertanggungjawab telah menimbulkan kerusakan dan kebinasaan.
Kemampuan yang tidak kalah penting adalah suri tauladan. Manusia yang dapat dijadikan suri tauladan adalah baginda besar Nabi Muhammad SAW. Allah berfirman: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dam (kedatangan) hari kiamat dan dia menyebut nama Allah.” (QS. al-Ahzab : 21). Oleh karena itu, bagi pengikut Nabi Muhammad SAW selayaknya bisa mencontoh beliau dan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan memberikan suri tauladan pula pada sesama dalam mengembangkan jiwa kepemimpinan.
Filosofi seorang imam shalat berjamaah dapat dijadikan contoh terkait pilar suri tauladan ini. Para jama’ah shalat tidak akan rukuk sebelum imam rukuk terlebih dahulu. Seorang imam ketika pindah gerakan, maka ia terlebih dahulu melakukan gerakan itu, lalu membaca takbir tanda perintah untuk berpindah gerakan tersebut. Artinya adalah seorang pemimpin itu memerintah bawahannya harus bisa berbuat terlebih dahulu agar bisa dicontoh oleh orang lain. Ini berarti bentuk perintah secara tidak langsung bagi orang lain untuk melaksanakan sesuatu untuk mencapai tujuan organisasi. sifat kepemimpinan beliau disegani kawan dan dihormati lawan sekalipun.
1. Shiddiq (Jujur). Ini adalah sifat kejujuran yang sangat ditekankan Rasul baik kepada dirinya maupun pada para sahabat-sahabatnya (Semoga kita juga meneladaninya).Adalah ciri seorang muslim untuk jujur. Sehingga Islam bukan saja menjadi sebuah agama namun juga peradaban besar.
2.Amanah(bisa dipercaya). Sifat ini ditanamkan khususnya kepada para sahabat yang ditugaskan di semua hal apa saja untuk bisa berbuat amanah, tidak curang (atau juga korupsi di zaman sekarang) dalam hal apa saja. Sesuatu yang sekarnag menjadi sangat langka di negeri muslim sekalipun (miris).
3. Tabligh (Menyampaikan yang benar). Ini adalah sebuah sifat Rasul untuk tidak menyembunyikan informasi yang benar apalagi untuk kepentingan umat dan agama. Tidak pernah sekalipun beliau menyimpan informasi berharga hanya untuk dirinya sendiri. Subhanallah.
4. Fathonah (Cerdas).Sifat Pemimpin adalah cerdas dan mengetahui dengan jelas apa akar permasalahan yang dia hadapi serta tindakan apa yang harus dia ambbil untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada umat. Dengan mengenal beberapa sifat tadi, kita mungkin bisa sedikit mengerti kenapa Seorang Rasulullah yang ummi (tidak bisa membaca) mampu menjadi seorang Nabi, Rasul,Kepala Keluarga, Ayah, Suami, Imam Shalat, Pimpinan Umat, Pimpinan Perang menjadi sangat sukses dalam setiap hal yang beliau geluti. Semoga menjadi landasan bagi kita dan para pemimpin muslim untuk mampu meneladani apa-apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Pesan Rasulullah Muhamad SAW untuk memilih Pemimpin
·         Laki Laki
Wanita sebaiknya tidak memegang tampuk kepemimpinan. Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam bersabda,”Tidak akan beruntung kaum yang dipimpim oleh seorang wanita (Riwayat Bukhari dari Abu Bakarah Radhiyallahu’anhu).
·         Tidak Meminta Jabatan
Rasullullah bersabda kepada Abdurrahman bin Samurah Radhiyallahu’anhu,”Wahai Abdul Rahman bin samurah! Janganlah kamu meminta untuk menjadi pemimpin. Sesungguhnya jika kepemimpinan diberikan kepada kamu karena permintaan, maka kamu akan memikul tanggung jawab sendirian, dan jika kepemimpinan itu diberikan kepada kamu bukan karena permintaan, maka kamu akan dibantu untuk menanggungnya.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).
·         Memutuskan Perkara Dengan Adil
Rasulullah bersabda,”Tidaklah seorang pemimpin mempunyai perkara kecuali ia akan datang dengannya pada hari kiamat dengan keadaan terikat, entah ia akan diselamatkan oleh keadilan, atau akan dijerusmuskan oleh kezalimannya.” (Riwayat Baihaqi dari Abu Hurairah dalam kitab Al-Kabir).
·         Bersama Rakyat
Hendaklah selalu membuka pintu utk setiap pengaduan dan permasalahan rakyat. Rasulullah bersabda,”Tidaklah seorg pemimpin atau pemerintah yg menutup pintunya terhadap keperluan, hajat, dan kemiskinan kecuali Allah akan menutup pintu-pintu langit terhadap keperluan, hajat, dan kemiskinannya.” (Riwayat Imam Ahmad dan At-Tirmidzi).















Asmaul Husna Al Malik dalam Prespektif Kepemimpinan Islami

Dalam Al Qur’an, kata Malik diulang sebanyak 5 kali, dua diantaranyadirangkaikan dengan kata haq yang berarti “pasti” dan “sempurna”.Secara umum Al Malik diartikan Raja atau Penguasa, kata Malik terdiri dari huruf Mim Laam Kaaf yang rangkaiannya mengandung makna “kekuatan” dan “Keshahihan”, ini menunjukkan bahwa Allah adalah segala kekuatan yang ada di alam semesta ini yang shahih dan tidak dapat di ingkari lagi kekuasaan-Nya meliputi semesta alam dan pengetahuan yang ada.Al Malik dalam Al Qur’an menyebutnya Raja Yang Maha Berkuasa (yang Mutlak kekuasaannya), Menurut AL Ghazali Malik adalah “yang tidak butuh pada zat dan sifat-Nya segala yang wujud, bahkan Dia adalah yang butuh kepada-Nya, Wujud segala sesuatu bersumbr dari pada-Nya. Maka segala sesuatu selainnya menjadi Milik-Nya dalam zat dan sifat-Nya serta membutuhkan-Nya. Itulah Raja Yang Mutlak.
Firman Allah dalam Surat Thaaha: 114
“Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenar-benarnya” (Q.S. At Thaaha:114)
Sudahlah jelas bahwa Allah adalah Raja Yang sebenar-benarnya segala bentuk raja di dunia dan semsta ini adalah miliknya dan tunduk kepada-Nya, selain merajai di dunia yang fana ini, kerajaan Allah juga bersifat langgeng (abadi).
Di terangkan dalam Firman-Nya dalam surat Al Mu’minun : 16
“(yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tiada suatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. (lalu Allah berfirman):”Kepunyaan siapa kerajaan pada hari ini? ”Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan” (Q.S. Al Mu’minun:16).
Di terangkan lagi dalam surat Al Fatihah : 4
“Yang Mengusai hari Pembalasan” (Q.S. Al Fatihah:4)
Dengan begitu Allah yang menguasai pengetahuan dan segala urusan tentang hari pembalasan, yang mengusai waktu yang telah lalu dan yang akan datang. Dunia dan seisinya dalam genggaman-Nya.
Dalam Hadits Rasulullah
“Allah Yang Maha Mulia Lagi Agung ‘menggenggam’ bumi pada hari kemudian dan ‘melipat’ semua langit dengan ‘tangan kanan-Nya’, kemudian berseru: Aku Adalah Malik (Raja), maka dimanakah (mereka yang mengaku) Raja?” (H.R. Bukhori).



Alasan Allah yang menguasai Hari Kiamat :
1.    Karena pada hari itu Allah menggantikan Bumi dan Langit ini dengan bumi dan langit yang lain.
Allah menjelaskan dalam Firman-Nya
“(Yaitu) pada hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) mereka semua ( di Padang Masyhar) berkumpul menghadap kehadirat Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa” (Q.S. Ibrahim:48).
2.    Dalam kehidupan ini, manusia juga memiliki sifat “memiliki”, dan ini akan di pertanggung jawabkan dan segala yang dimilikinya itu akan terlepas sendirinya.
“dan benarlah Perkataan-Nya, di tangan-Nyalah segala Kekuasaan diwaktu sasangkala ditiup”  (Q.S. Al An’am:73)
Itulah gambaran bagaimana Allah Maha Berkuasa dan Betapa Allah Merajai Segala sesuatunya.
Peran Al Malik dalam Prespektif Kepemimpinan

1.      Tidak terlena akan Jabatan/Tahta
Dengan sifat memiliki manusia seakan memiliki segalanya, dengan memaknai Al Malik ini manusia harusnya sadar apabila kita sedang diatas ada lagi yang lebih Maha Tinggi dan itu akan menjadi koreksi dan motivasi kita bahwa Jabatan yang kita emban adalah sebuah amanat dan akan dipertanggungjawabkan, kekuasaan duniawi adalah fana ataupun sementara seadngkan kekuasaan Allah adalah Mutlak dan Abadi.
Rasulullah bersabda:
“Orang yang dibenci oleh Allah serta yang paling jelek besok pada hari Kiamat adalah seorang yang menamakan dirinya dengan nama raja diraja, karena tiada Dzat yang bersifat Raja Kecuali Allah” (H.R. Muslim).
2.       Mengendalikan Hawa Nafsu
Dengan dapatnya kita memaknai sifat Al Malik, kita tahu bahwa yang menguasai segalanya adalah Allah semata, dengan begitu kita tahu bahwa hawa nafsu adalah bujukan syetan yang akan hanya menjerumuskan kita kepada hal-hal negatif dan itu merupakan contoh ketundukan kita kepada syetan. Jadikanlah hawa nafsu menjadi pahala bagi kita dengan mengedepankan yang halalan toyyiban, dan yang menjadi hak kita bolehlah kita nafsu terhadap itu.


3.       Menjadi Hamba Yang Bersyukur
Memaknai sifat Al Malik berarti kita mengakui tentang kekuasaan Allah di bumi dan langit, serta di dalam kedalam hati kita setiap mahluk-Nya. Dan dengan serta merta kita harus mensyukuri segala nikmat yang telah diberi, itu adalah hamba yang menunjukkan bahwa kiata adalah hamba yang pintar bersyukur.
4.       Mengharap Pertolongan Allah
Sebagai Yang Maha Kuasa, Allah lah yang menentukan segala urusan yang akan kita hadapi dan telah kita hadapi, Dia lah yang mengetahui segala pengetahuan tentang alam dan isinya serta yang tahu akan kedalaman hati seseorang. Segala apa yang kita ikhtiarkan tergantung pada ketentuannya karena Dia Yang Maha Kuasa, dengan mengharap pertolongan Allah berarti kita menunjukan sikap yang menumbuhkan kekuatan bathin dalam menghadapi segala sesuatu. Sebaliknya dengan tidak mengharapkan pertolongan dari Allah merupakan cerminan sikap yang angkuh.
Kesimpulan
Dengan meyakini dan memaknai Al Malik kita mempunyai landasan hidup yang mapan dan mantap, sehingga kebal akan bujuk rayu syetan terhadap kita. Tidak ada yang ditakuti selain Allah karena Dia lah yang patut untuk diminta pertolongan dan kita senantiasa takut akan ajabnya, tidak takut akan kehilangan jabatan dan harta karena ada Yang Maha Raja dan kekuasaanya meliputi alam semesta, karena Allah senantiasa bersama orang-orang yang selalu mengingat-Nya.tidak akan kalah dengan perasaan malas dan putus asa sehingga giat dalam belajar, berusaha dan bekerja serta optimis menjalani hidup, karena semua adalah dalam kekuasaannya dan menjalani hidup dengan bersandar terhadap ketentuan Yang Maha Raja, Allah SWT.











DAFTAR PUSTAKA

Prof. DR. Abdullah Ad-Dumaiji, Al-Imamah Al-Uzmah inda Ahlus Sunnah wal Jama’ah(Konsep Kepemimpinan Dalam Islam) 2009 Ummul Qura Press
Abdul Hakim (2007) Kepemimpinan Islami. Semarang : Unissula Press

Anshari (1993) Wawasan Islam: Pokok-Pokok Pikiran tentang Islam dan Umatnya. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.

Artikel Krisis Moral Di Indonesia dan Solusi Mengatasi Krisis Moral


Pandangan Krisis Moral Di Indonesia dan Solusi Mengatasi Krisis Moral Tersebut
a.      Pandangan Krisis Moral Di Indonesia
Krisis moral di negara Indonesia sudah mencapai tingkatan Darurat Moral. Itulah kiasan yang sering disebut pada kabinet kementrian Sosial era saat ini. Dimana target pengeroposan moral adalah remaja hingga anak anak. Bagaimana tidak sasaran penggerogotan moral bangsa ini adalah para pemuda dan remaja yang merupakan generasi penerus bangsa. Mereka oknum – oknum asing mengikis moral para remaja dengan berbagai macam jejalan jejalan kebiasaan bebas ala barat. Mereka cenderung mengagung-agungkan budaya Barat dibandingkan budaya asli Indonesia yang sebenarnya sangat unik dan beragam.      Bukan hanya mengagung-agungkan budaya Barat saja tapi teknologi global pun juga ikut mempengaruhi krisis moral pada remaja.
Selain hal di atas, masih banyak indikasi lain yang berkaitan dengan femomena kemerosotan moral antara lain kasus HIV AIDS yang terus meningkat berbanding lurus dengan peningkatan kasus prostitusi, seks bebas dan narkoba meningkatnya perilaku merusak sarana publik antara lain tercermin dari fenomena corat coret tembok di tempat-tempat umum; semakin memudarnya sopan santun (rasa hormat) dalam kehidupan bermasyarakat, termasuk sopan santun anak muda pada orang tua dan guru, sopan santun dalam berlalu-lintas, serta sopan santun dalam berinteraksi sosial; dan masih banyak lagi contoh kasus dekadensi moral yang lain.

Satu hal yang harus disadari bersama, bahwa keberhasilan dan kegagalan suatu bangsa dalam berinteraksi dengan bangsa lain terletak pada karakter dari seluruh komponen bangsa, baik pemerintah, DPR (wakil rakyat), pengusaha, penegak hukum, ulama, cendekiawan dan anggota masyarakat yang lain termasuk remaja sebagai penerus bangsa. Apabila karakter yang nampak memperlihatkan sikap dan perilaku yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika, maka tatanan kehidupan bangsa tersebut akan mengarah pada kepastian masa depan yang baik. Namun jika yang terjadi sebaliknya, maka bayang-bayang untuk menjadi bangsa yang terpuruk dan marjinal sangat mungkin menjadi kenyataan. Berangkat dari sini, maka kesadaran terhadap fenomena dekadensi moral dan karakter bangsa yang saat ini melanda bangsa ini dan kesadaran untuk segera memperbaikinya harus menjadi kesadaran bersama semua komponen bangsa.

Fasilitas teknologi, informasi dan komunikasi merupakan salah satu faktor yang merubah kemuliaan perilaku generasi muda dewasa ini. Jaringan internet misalnya, merupakan sebuah terobosan baru yang bisa menghubungkan antara mereka yang di timur dengan mereka yang ada di barat atau di selatan. Sehingga penyebaran informasi merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri sehingga seluruh informasi baik membangun maupun yang merubuhkan akhlak akan berkontaminasi dengan kepribadian kita sebagai orang timur ditambah dengan kurangnya nilai iman untuk menyaring arus perjalanan informasi tersebut.
b.      Solusi Menghadapi Krisis Moral
               
Yang menjadi penyebab rusaknya akhlak masyarakat kita adalah lemahnya iman. Iman yang mantap membuat seseorang menjadi terikat kepada segala bentuk ketentuan Tuhan dan tidak berani menyimpang dari jalan-Nya, karena itu manakala seseorang telah memiliki iman yang mantap dan sempurna, niscaya dia memiliki akhlak yang mulia. Sebagaimana sabda Rasulullah  SAW. “Orang yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya”.
Dengan demikian, kekuatan imanlah yang menjadi penentu bagi kebaikan akhlak seseorang. Ini berarti kalau akhlak kita atau akhlak masyarakat kita buruk, imannya berarti lemah. Di samping itu, di dalam ajaran Islam juga dikatakan bahwa seseorang dianggap tidak beriman jika dia belum menyesuaikan diri dengan ketentuan-ketentuan ajaran Islam dan kalau orang sudah menyesuaikan diri dengan ajaran Islam tentu saja dia menjadi orang yang berakhlak mulia.
Penyebab dari rusaknya moral atau akhlak masyarakat kita adalah lingkungan yang buruk. Hal ini memang kita rasakan bahwa lingkungan itu sangat besar pengaruhnya bagi manusia, lingkungan yang buruk sangat berpotensi mengubah seseorang menjadi orang yang buruk dan demikian pula sebaliknya. Salah satu bagian dari lingkungan kehidupan manusia adalah televisi. Kita tentu tidak anti televisi, tetapi kita seharusnya sangat membenci tayangan-tayangan televisi yang tidak mendidik ke arah yang benar yang dapat merusak pemirsanya. Oleh karena itu, para pengelola televisi semestinya menyadari akan bahaya tayangan yang tidak baik dan bahayanya ini tidak hanya menimpa masyarakat tapi bisa juga menimpa generasi muda sebagai harapan bangsa di masa yang akan datang.
Yang menyebabkan kerusakan akhlak masyarakat kita semakin menjadi-jadi adalah lemahnya kontrol, baik dari diri sendiri, keluarga maupun sesama masyarakat. Sebagai contoh, anak yang nakal. Anak yang nakal adalah salah satu akibat karena kurangnya kontrol dari orang tua dan masyarakat. Anak yang nakal biasanya tidak malu-malu lagi melakukan berbagai macam kemaksiatan, bahkan dilakukan di depan umum. Kita cenderung membiarkan kemaksiatan tersebut, sehingga mereka semakin berani melakukan karena tidak mempunyai lagi rasa malu dan rasa takut baik pada manusia maupun pada Tuhan. Berikut ini beberapa poin solusi untuk menghadapi krisis moral bangsa :
1.      Memperkokoh keimanan atau akidah kepada Tuhan dengan jalan memberikan wejangan-wejangan agama, baik yang dilakukan di rumah, kampus dan masyarakat, sehingga selalu terikat dan mau menyesuaikan diri dengan ketentuan Tuhan.
2.      Menanamkan perasaan dekat kepada Tuhan, sehingga di mana pun kita berada, ke manapun kita pergi dan bagaimanapun situasi dan kondisinya kita akan selalu merasa diawasi oleh Tuhan. Dengan hal demikian, maka akan membuat diri kita tidak berani menyimpang dari jalan-Nya.
3.      Mewujudkan lingkungan yang religius, baik melalui bahan bacaan, tontonan maupun lingkungan pergaulan, sehingga pengaruh dari lingkungan tersebut akan membuat manusia terbentuk menjadi orang yang memiliki kepribadian yang religius.
4.      Menumbuhkan tanggung jawab pengembangan amanah dakwah dengan terus berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam bersikap dan berperilaku dalam berbagai sisi kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dan berbangsa.

Konsep Menanggulangi Kenakalan Remaja  Melalui Pendidikan Karakter
Mengembangkan pendidikan berbasis karakter berarti mengupayakan tumbuh kembangnya sistem nilai, moral dan sikap dalam perikehidupan bermasyarakat secara utuh, tidak terbatas pada lingkungan sekolah saja namun berlanjut pada lingkup yang lebih luas. Penambahan materi pendidikan tentang budi pekerti merupakan langkah efektif dan sangat penting dilakukan demi terciptanya karakter dan tabi’at baik serta menghindari pengkaburan tata nilai. Kegiatan bimbingan sangatlah perlu dilakukan oleh setiap guru mata pelajaran dengan memanfaatkan waktu beberapa menit sebagai penyegaran perwujudan pembentukan karakter bagi peserta didiknya.
Seperti konsep Mendiknas, bahwa  di antara karakter yang ingin kita bangun adalah karakter yang berkemampuan dan berkebiasaan memberikan yang terbaik, sebagai prestasi yang dijiwai oleh nilai-nilai kejujuran. Memang jika dicermati bahwa telah terjadi pengkaburan karakter asli bangsa Indonesia yang dikenal santun sejak jaman nenek moyang mengarah pada karakter yang bersifat sebaliknya. Tidak dipungkiri pula, saat sekarang ini yang seharusnya tugas guru adalah mendidik tapi justru guru banyak yang harus dididik kembali. Fenomena inilah yang menjadi sorotan Mendiknas sehingga pendidikan karakter perlu segera diterapkan.
Pendidikan sangat berperan dalam pengembangan kepribadian. Karakter adalah produk pendidikan, sedangkan pendidikan sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan batiniah manusia. Dengan demikian janganlah pendidikan dianggap sebagai pemberian informasi dan pembentukan keterampilan saja, namun harus diperluas mencakup usaha pencapaian emosional dan social yang sehat bagi peserta didik. Akan lebih tepat sasaran apabila mendidik selain berorientasi pada kompetensi, ditujukan pula pada pengembangan budi pekerti, hati nurani, semangat kecintaan, dan rasa kasih serta kepedulian pada sesama. Membangun karakter berarti membangun peradaban manusia tingkat tinggi. Karakter bangsa yang jelas, kuat, tangguh, berbudi pekerti luhur, jujur, taat hokum, mandiri dan memiliki etos kerja yang tinggi menghasilkan interaksi yang baik dalam bersosial.
Dengan adanya kurikulum satuan pendidikan di masing-masing tingkat satuan pendidikan, sebenarnya sudah cukup memberikan peluang untuk dilaksanakannya pendidikan pengembangan katakter. Salah satu prinsip pengembangan kurikulum di antaranya adalah bahwa kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip yang berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Jika pendidikan tentang pengembangan karakter sudah masuk dan terintegrasikan dalam kurikulum, maka yang tidak kalah penting adalah pembiasaan warga sekolah dalam memberikan contoh untuk mendorong munculnya sifat baik dalam keseharian. Oleh karena itu, perlu metode dan gagasan baru dalam upaya pemberdayaan tenaga pendidik untuk mewujudkan pendidikan pengembangan karakter.Pada hakikatnya, pendidikan merupakan upaya membangun budaya dan peradaban bangsa. Oleh karena itu, UUD 1945, secara tegas mengamanatkan bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan. Dari sinilah akan dimulai pembangunan peradaban luhur suatu bangsa.





PEMIKIRAN MUHAMAD IQBAL DALAM DINAMISME ISLAM


KERANGKA PEMIKIRAN MUHAMAD IQBAL DALAM  DINAMISME ISLAM
OLEH : SATRIA AVIANDA 
BAB I
PENDAHULUAN
A.        Latar Belakang

 Dalam peradabannya umat Islam selalu mengalami perubahan dan perbaikan. Perubahan dan perbaikan tersebut, dimaksudkan untuk memberikan solusi bagi setiap umat dari masing-masing zaman. Terkadang, pemikiran umat Islam dalam peradabannya menjadikan umat Islam kuat dan bersatu, namun tidak jarang pula justru menjadikan umat Islam berpecah belah dan terkotak-kotak.Dari dulu hingga sekarang, pemikiran manusia menjadi persoalan yang memerlukan kehati-hatian dalam menggunakannya, hal itu dikarenakan dampak dari fungsi akal itu tidak selamanya positif. Malah justru terkesan banyak negatifnya, mengingat bahwa manusia hanyalah seorang makhluk Tuhan. Hal itu, bukan hanya terjadi diluar orang Islam, tetapi juga terjadi dalam tubuh Islam itu sendiri.Dari banyaknya pemikir-pemikir umat ini yang peduli akan perkembangan dan perubahan dunia, mereka memberikan gagasan-gagasannya bagi umat selanjutnya. Salah satunya Iqbal yang dalam pemikirannya menjadi pembahasan para ulama dan umat Islam lainnya dari masanya hingga sekarang, untuk diambil pelajaran yang positif dari apa yang diuraikan dan diterangkan oleh Iqbal. Dalam uraian karya ilmiah ini akan diuraikan tentang bagaimana pemikiran Iqbal bagi dunia Islam.

B.         Rumusan Masalah
a.       Bagaimanakah biografi Muhammad Iqbal?
b.      Bagaimana filosofi dan kerangka pemikiran Muhammad Iqbal tentang dinamisme Islam?
c.       Apa tujuan dinamisme Islam dalam pemikiran Iqbal?
d.      Apa saja karakter berpikir dinamis itu dan bagaimana mengapresiasi pemikiran Iqbal?
C.    Tujuan
a.       Untuk mengetahui Biografi Muhammad Iqbal,
b.      memahami filosofi dan kerangka pemikiran Iqbal tentang dinamisme Islam,
c.       Untuk mengetahui tujuan dinamisme Islam dalam pemikiran Iqbal, dan
d.      Untuk mengetahui karakter berpikir dinamis dan memberikan apresiasi terhadap pemikiran Iqbal.


BAB II
PEMBAHASAN
A.        Biografi Muhammad Iqbal

Muhammad Iqbal berasal dari golongan menengah di Punjab dan lahir di Sialkol pada tahun 1876. Untuk meneruskan studi ia pergi ke Lohera dan ia belajar disana sampai memperoleh gelar kesarjanaan M.A. di kota itulah ia berkenalan dengan Thomas Arnold seorang orientalis yang memberikan dorongan untuk melanjutkan stadi di Inggris. Pada tahun 1905 ia pergi ke Inggris untuk melanjutkan studi di Universitas Cambridge untuk mempelajari filsafat.Dua tahun kemudian ia pindah ke Jerman dan disanalah ia memperoleh gelar Ph.D. dalam taswuf. Tesis doktoral yang dikemukakannya berjudul: The Development Of Metaphisics in Persia. Tahun 1908 ia kembali lagi di Lohera, di samping pekerjaannya menjadi pengacara ia menjadi dosen falsafat. Kemudian ia memasuki dunia politik pada tahun 1930 ia dipilih menjadi Presiden Liga Muslimin. Ditahun 1933 ia diundang ke Afghanistan untuk membicarakan pembentukan Universitas Kabul. Dalam usianya yang ke 62 ia meninggal tepatnya di tahun 1938. Muhammad Iqbal adalah seorang filsuf dan penyair. Syairnya menjadi hebat karena filsafatnya dan filsafatnya menjadi hebat karena syairnya. Iqbal yang merupakan murid Thomas Arnold sangat berpengaruh dalam menentukkan arah perjuangan umat Islam India. Ide-idenya tentang pembaruan dan politik mengantarkan umat Islam India menjadi suatu bangsa yang lepas dari bayangan-bayangan India, yakni Pakistan. Meskipun dia seorang penyair dan filsuf pemikirannya mengenai kemajuan dan kemunduran umat Islam sangat berpengaruh pada gerakan pembaruan Islam.

B.         Filosofi dan Kerangka Pemikiran Muhammad Iqbal tentang Dinamisme Islam

Dalam pembahasan ini, sekiranya diperlukan uraian mengenai siapa saja tokoh atau filosof-filosof barat yang mempengaruhi pemikiran Muhammad Iqbal. Maka, adapun para filosof yang dimaksud adalah Thomas Aquinas, Bergson, Nietzsche, Hegel, Whitehead, Berkeley. Diantara sekian banyak filosof , Nietzsche dan Bergsonlah yang paling mempengaruhi Iqbal. Nietzsche dan Bergsonlah sangat mempengaruhi Iqbal khususnya konsepnya tentang hidup sebagai kehendak kreatif yang terus bergerak menuju realisasi.Sama dengan pembaharu-pembaharu lain, Iqbal berpendapat bahwa kemundurun umat Islam selama 500 tahun terakhir disebabkan oleh kebekuan dalam pemikiran. Hukum dalam Islam telah sampai kepada keadaan statis. Kaum konservatif dalam Islam berpendapat bahwa rasionalisme yang ditimbulkan golongan Mu`tazilah akan membawa kepada disintegrasi dan dengan demikian berbahaya bagi kestabilan Islam sebagai kesatuan politik. Untuk memelihara kesatuan itu, kaum konservatif tersebut lari ke syari`at sebagai alat yang ampuh untuk membuat umat tunduk dan diam.Sebab lain terletak pada pengaruh zuhud yang terletak pada ajaran tasawuf. Menurut tasawuf yang mementingkan zuhud, perhatian harus memusatkan kepada Tuhan. Hal itu akhirnya membawa kepada keadaan umat kurang mementingkan sosial kemasyarakatan dalam Islam. Sebab terutama ialah hancurnya Baghdad, sebagai pusat kemajuan pemikiran umat Islam di pertengahan abad ke 13.
Hukum dalam Islam menurut Iqbal tidak bersifat statis, tetapi dapat berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Islam pada hakikatnya bersifat dinamisme, demikian pendapat Iqbal. Alquran senantiasa mengajarkan serta menganjurkan pemakaian akal terhadap ayat atau tanda yang terdapat pada alam, seperti matahari, bulan, bintang, pergantian siang dan malam dan sebagainya. Orang yang tidak peduli dengan perubahan hal tersebut maka akan tinggal buta terhadap masa yang akan datang. Menurut Iqbal konsep alam ialah bersifat dinamis atau berkembang.Islam menolak konteks lama yang mengatakan bahwa alam itu bersifat statis. Islam mempertahankan konsep dinamisme dan mengakui adanya gerak dan perubahan dalam hidup sosial manusia. Dan prinsip yang dipakai dalam soal gerak dan perubahan itu ialah ijtihad. Ijtihad mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pembaharuan Islam.
Intisari hidup adalah gerak, sedang hidup ialah menciptakan, maka Iqbal berseru kepada umat Islam supaya bangun dan menciptakan dunia baru. Begitu tinggi ia menghargai gerak, sehingga ia menyebut bahwa kafir yang aktif lebih baik dari muslim yang suka tidur. Dalam syair-syairnya ia mendorong umat Islam supaya bergerak dan jangan tinggal diam.Dalam pembaharuannya Iqbal tidak berpendapat bahwa Baratlah yang harus dijadikan sebagai model. Kapitalisme dan Imperialisme Barat tidak dapat diterimanya. Barat menurut penilainnya, amat banyak dipengaruhi oleh materialisme dan telah mulai meninggalkan agama, yang harus diambil umat Islam dari Barat hanyalah ilmu pengetahuannya.Sebagaiman yang telah disinggung bahwa Iqbal menjadi Presiden Liga Muslimin di tahun 1930. Dalam hubungan ini baik disebut bahwa sebelum pergi ke Eropa, ia sebenarnya ialah seorang nasionalis India. Tetapi kemudian ia ubah pandangannya mengenai nasionalis, dikarenakan dalam pandangannya nasionalisme bukanlah ajaran islam. Alasannya ia curiga bahwa dibelakang nasionalisme india terletak konsep hinduisme dalam bentuk baru.

Di India terdapat dua umat besar dan dalam pelaksaan demokrasi barat india, kenyataan ini harus diperhatikan. Tuntutan umat islam untuk memperoleh pemerintahan sendiri, di dalam atau diluar kerajaan Inggris, adalah tuntutan yang wajar. India pada hakikatnya tersusun dari dua bangsa, bangsa islam dan bangsa hindu menuju pada pembentukan negara tersendiri, terpisah dari Negara hindu di India.Tujuan membentuk negara tersendiri ini, ia tegaskan dalam rapat tahunan Liga Muslimin di tahun 1930. “saya ingin melihat Punjab, daerah perbatasan utara, sindi dan balutistan bergabung menjadi satu Negara.” Disinilah ide dan tujuan membentuk Negara tersendiri diumumkan secara resmi dan kemudian menjadi tujuan perjuangan nasional umat Islam India. Tidak mengherankan kalo Iqbal dipandang sebagai “bapak Pakistan”.
Ide Iqbal bahwa umat Islam India merupakan suatu bangsa dan oleh karena itu memerlukan satu Negara tersendiri tidaklah bertentangan dengan pendiriannya tentang persaudaraan dan persatuan umat Islam. Ia bukanlah seorang nasionalis dalam arti yang sempit. Ia sebenarnya adalah seorang pan-Islamis. Islam, bukanlah nasionalisme dan bukan pula imperialisme, tetapi Liga Bangsa-Bangsa. Islam dapat menerima batas-batas yang memisahkan satu daerah dari yang lain dan dapat menerima perbedaan bangsa hanya untuk memudahkan soal hubungan antara sesama mereka. Batas dan perbedaan bangsa itu tidak boleh mempersempit ufuk pandangan umat Islam. Bagi Iqbal dunia Islam seluruhnya merupakan satu keluarga yang terdiri atas republik-republik, dan Pakistan yang akan dibentuk adalah salah satu dari republik itu. Pengaruh Iqbal dalam pembaharuan India ialah menimbulkan paham dinamisme dikalangan umat Islam dan menunjukkan jalan yang harus mereka tempuh untuk masa depan agar sebagai umat minoritas di anak benua itu mereka dapat hidup bebas dari tekanan-tekanan dari luar. 

C.    Tujuan Dinamisme Islam dalam Pemikiran Iqbal
Sebagaimana yang telah diuraikan, Iqbal menegaskan penolakannya kepada setiap pemahaman apa saja yang berkaitan dengan bangsa dan negara sebagai dasar masyarakat Islam. Nasionalisme menurut Iqbal, merupakan suatu alat yang bisa digunakan untuk memecah belah dunia muslim yang akan berakibat pada adanya pemisahan sesama manusia, terjadinya perpecahan antar bangsa-bangsa dan adanya pemisahan agama dari politik.Maka dari itu ia dalam bukunya “Political Thought in Islam”, menegaskan bahwa cita-cita politik Islam adalah terbentuknya suatu bangsa yang lahir dari suatu internalisasi semua ras dan kebangsaan. Terpadunya ikatan batin masyarakat ini, muncul tidak dari kesatuan geografis dan etnis. Akan tetapi dari kesatuan cita-cita politik dan agamanya. Keanggotaan atau kewarganegaraannya didasarkan atas suatu pernyataan kesatuan pendapat yang hanya berakhir apabila kondisi ini tidak berlaku lagi.Dari uraian-uraian yag ada memberikan satu penjelasan bahwa tujuan Dinamisme Islam Muhammad Iqbal adalah:

1.      Perubahan pemahaman terhadap alam atau kenyataan, yaitu usaha mengembalikan pemahaman itu kepada pemahaman umat Islam terdahulu, bahwa dunia ini lapangan usaha, gerak, dan pengetahuan manusia. Jadi, ia bukanlah suatu yang harus ditakuti atau dianggap buruk.
2.      Pengungkapan beberapa prinsip-prinsip Islam yang semuanya merupakan faktor-faktor yang mendorong manusia bergerak dan berusaha di alam nyata ini.
3.      Mengubah pola pemikiran manusia dari statis kearah yang dinamis. 
4.      Mengubah pemikiran umat Islam agar sesuai dengan perkembangan IPTEK dan falsafah modern agar Islam tidak ketinggalan zaman.
5.      Mengubah pemikiran agar mau untuk membuka pintu Ijtihad, karena menurutnya pintu ijtihad tidak pernah akan tertutup.

Jadi Iqbal dengan gerakan reformasi pemikiran keagamaan dalam Islam itu, menginginkan kembalinya kejayaan bagi umat Islam. Kejayaan bukan lantaran mengikuti salah satu filsafat barat, tapi karena pemahaman yang benar tentang Islam seperti pemahaman orang-orang muslim pertama. Agar terwujudnya umat Islam yang dinamis dilingkungannya.Pemahaman yang benar tentang Islam, menurut Iqbal menjadikan alam materi dan alam nyata bukan suatu yang keji tapi sebagai lapangan perjuangan demi personalitas. Dengan alam yang realis itu maka kepribadian menjadi kuat, dengan perjuangan dalam dunia ini ia akan tetap eksis dan abadi. Jadi, keabadian personalitas menurut Iqbal adalah melalui perjuangan, dengan menundukkan segala rintangan bukan lari dari padanya.
D.    Karakter Berpikir Dinamis dan Apresiasi terhadap Pemikiran Iqbal
1.      Karakter Berpikir Dinamis
Karakter berpikir dinamis yang dimaksud, yaitu:
1)      Pola berpikir kompleks, yang meliputi:
          a.       Berpikir kritis, dan
          b.      Berpikir kreatif.
2)      Pola berpikir maju dan berkembang
3)      Harus memiliki pertahanan diri yang lebih besar
4)      Memiliki psikodinamika yang kompleks
5)      Memiliki kepribadian yang luas
2.      Apresiasi terhadap Pemikiran Iqbal
Berdasarkan apa yang diketahui bersama, Islam membutuhkan pemikir-pemikir zaman seperti Iqbal, mengingat bahwa dari waktu ke waktu ilmu pengetahuan selalu mengalami perubahan, dari yang skala kecil hingga besar. Hal ini tentu saja memiliki dampak bagi suatu umat yang hidup di zaman tersebut.Ditambah umat Islam memiliki tugas untuk mempertahankan Aqidah Rasul, agar jangan sampai tergilas oleh kemajuan zaman. Sehingga disini kami selaku tim penulis, sangat menghargai pemikiran Iqbal, karena sebagaimana yang telah diuraikan bahwa kehidupan selalu bergerak dan mengalami perubahan.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Muhammad Iqbal berasal dari golongan menengah di Punjab dan lahir di Sialkol pada tahun 1876. Untuk meneruskan studi ia pergi ke Lohera dan ia belajar disana sampai memperoleh gelar kesarjanaan M.A. di kota itulah ia berkenalan dengan Thomas Arnold seorang orientalis yang memberikan dorongan untuk melanjutkan stadi di Inggris. Pada tahun 1905 ia pergi ke Inggris untuk melanjutkan studi di Universitas Cambridge untuk mempelajari filsafat.Hukum dalam Islam menurut Iqbal tidak bersifat statis, tetapi dapat berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Islam pada hakikatnya bersifat dinamisme, demikian pendapat Iqbal. Alquran senantiasa mengajarkan serta menganjurkan pemakaian akal terhadap ayat atau tanda yang terdapat pada alam, seperti matahari, bulan, bintang, pergantian siang dan malam dan sebagainya. Orang yang tidak peduli dengan perubahan hal tersebut maka akan tinggal buta terhadap masa yang akan datang. Menurut Iqbal konsep alam ialah bersifat dinamis atau berkembang.
Tujuan dinamisme Islam pemikiran Iqbal adalah agar umat Islam selalu melakukan perubahan dan perbaikan serta tidak bersifat statis, padahal diperintahkan untuk bersifat dinamis.Karakter berpikir dinamis adalah karakter berpikir yang bersifat kritis dan kreatif, yang terus berkembang dan maju. Sehingga orang yang berpikir dinamis tidak akan merasa tertinggal oleh zaman.


B.     Saran
            Semoga makalah ini dapat membantu memahami isi makalah dan menambah pengetahuan kita bersama. Sehingga kita dapat menerapkan apa yang diterapkan Muhamad Iqbal dalam karakter berpikir dinamis adalah karakter berpikir yang bersifat kritis dan kreatif, yang terus berkembang dan maju.






BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Nasution, Harun. 2003. Pembaharuan dalam Islam. Cetakan ke-3. Jakarta: Bulan Bintang.

Iqbal ,Muhammad. 2002 . Rekonstruksi Pemikiran dalam Islam, Cetakan ke-2 Yogyakarta:Jalasutra.