Selamat Datang Di Blog Sederhana Saya

Friday 3 January 2020

Artikel Krisis Moral Di Indonesia dan Solusi Mengatasi Krisis Moral


Pandangan Krisis Moral Di Indonesia dan Solusi Mengatasi Krisis Moral Tersebut
a.      Pandangan Krisis Moral Di Indonesia
Krisis moral di negara Indonesia sudah mencapai tingkatan Darurat Moral. Itulah kiasan yang sering disebut pada kabinet kementrian Sosial era saat ini. Dimana target pengeroposan moral adalah remaja hingga anak anak. Bagaimana tidak sasaran penggerogotan moral bangsa ini adalah para pemuda dan remaja yang merupakan generasi penerus bangsa. Mereka oknum – oknum asing mengikis moral para remaja dengan berbagai macam jejalan jejalan kebiasaan bebas ala barat. Mereka cenderung mengagung-agungkan budaya Barat dibandingkan budaya asli Indonesia yang sebenarnya sangat unik dan beragam.      Bukan hanya mengagung-agungkan budaya Barat saja tapi teknologi global pun juga ikut mempengaruhi krisis moral pada remaja.
Selain hal di atas, masih banyak indikasi lain yang berkaitan dengan femomena kemerosotan moral antara lain kasus HIV AIDS yang terus meningkat berbanding lurus dengan peningkatan kasus prostitusi, seks bebas dan narkoba meningkatnya perilaku merusak sarana publik antara lain tercermin dari fenomena corat coret tembok di tempat-tempat umum; semakin memudarnya sopan santun (rasa hormat) dalam kehidupan bermasyarakat, termasuk sopan santun anak muda pada orang tua dan guru, sopan santun dalam berlalu-lintas, serta sopan santun dalam berinteraksi sosial; dan masih banyak lagi contoh kasus dekadensi moral yang lain.

Satu hal yang harus disadari bersama, bahwa keberhasilan dan kegagalan suatu bangsa dalam berinteraksi dengan bangsa lain terletak pada karakter dari seluruh komponen bangsa, baik pemerintah, DPR (wakil rakyat), pengusaha, penegak hukum, ulama, cendekiawan dan anggota masyarakat yang lain termasuk remaja sebagai penerus bangsa. Apabila karakter yang nampak memperlihatkan sikap dan perilaku yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika, maka tatanan kehidupan bangsa tersebut akan mengarah pada kepastian masa depan yang baik. Namun jika yang terjadi sebaliknya, maka bayang-bayang untuk menjadi bangsa yang terpuruk dan marjinal sangat mungkin menjadi kenyataan. Berangkat dari sini, maka kesadaran terhadap fenomena dekadensi moral dan karakter bangsa yang saat ini melanda bangsa ini dan kesadaran untuk segera memperbaikinya harus menjadi kesadaran bersama semua komponen bangsa.

Fasilitas teknologi, informasi dan komunikasi merupakan salah satu faktor yang merubah kemuliaan perilaku generasi muda dewasa ini. Jaringan internet misalnya, merupakan sebuah terobosan baru yang bisa menghubungkan antara mereka yang di timur dengan mereka yang ada di barat atau di selatan. Sehingga penyebaran informasi merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri sehingga seluruh informasi baik membangun maupun yang merubuhkan akhlak akan berkontaminasi dengan kepribadian kita sebagai orang timur ditambah dengan kurangnya nilai iman untuk menyaring arus perjalanan informasi tersebut.
b.      Solusi Menghadapi Krisis Moral
               
Yang menjadi penyebab rusaknya akhlak masyarakat kita adalah lemahnya iman. Iman yang mantap membuat seseorang menjadi terikat kepada segala bentuk ketentuan Tuhan dan tidak berani menyimpang dari jalan-Nya, karena itu manakala seseorang telah memiliki iman yang mantap dan sempurna, niscaya dia memiliki akhlak yang mulia. Sebagaimana sabda Rasulullah  SAW. “Orang yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya”.
Dengan demikian, kekuatan imanlah yang menjadi penentu bagi kebaikan akhlak seseorang. Ini berarti kalau akhlak kita atau akhlak masyarakat kita buruk, imannya berarti lemah. Di samping itu, di dalam ajaran Islam juga dikatakan bahwa seseorang dianggap tidak beriman jika dia belum menyesuaikan diri dengan ketentuan-ketentuan ajaran Islam dan kalau orang sudah menyesuaikan diri dengan ajaran Islam tentu saja dia menjadi orang yang berakhlak mulia.
Penyebab dari rusaknya moral atau akhlak masyarakat kita adalah lingkungan yang buruk. Hal ini memang kita rasakan bahwa lingkungan itu sangat besar pengaruhnya bagi manusia, lingkungan yang buruk sangat berpotensi mengubah seseorang menjadi orang yang buruk dan demikian pula sebaliknya. Salah satu bagian dari lingkungan kehidupan manusia adalah televisi. Kita tentu tidak anti televisi, tetapi kita seharusnya sangat membenci tayangan-tayangan televisi yang tidak mendidik ke arah yang benar yang dapat merusak pemirsanya. Oleh karena itu, para pengelola televisi semestinya menyadari akan bahaya tayangan yang tidak baik dan bahayanya ini tidak hanya menimpa masyarakat tapi bisa juga menimpa generasi muda sebagai harapan bangsa di masa yang akan datang.
Yang menyebabkan kerusakan akhlak masyarakat kita semakin menjadi-jadi adalah lemahnya kontrol, baik dari diri sendiri, keluarga maupun sesama masyarakat. Sebagai contoh, anak yang nakal. Anak yang nakal adalah salah satu akibat karena kurangnya kontrol dari orang tua dan masyarakat. Anak yang nakal biasanya tidak malu-malu lagi melakukan berbagai macam kemaksiatan, bahkan dilakukan di depan umum. Kita cenderung membiarkan kemaksiatan tersebut, sehingga mereka semakin berani melakukan karena tidak mempunyai lagi rasa malu dan rasa takut baik pada manusia maupun pada Tuhan. Berikut ini beberapa poin solusi untuk menghadapi krisis moral bangsa :
1.      Memperkokoh keimanan atau akidah kepada Tuhan dengan jalan memberikan wejangan-wejangan agama, baik yang dilakukan di rumah, kampus dan masyarakat, sehingga selalu terikat dan mau menyesuaikan diri dengan ketentuan Tuhan.
2.      Menanamkan perasaan dekat kepada Tuhan, sehingga di mana pun kita berada, ke manapun kita pergi dan bagaimanapun situasi dan kondisinya kita akan selalu merasa diawasi oleh Tuhan. Dengan hal demikian, maka akan membuat diri kita tidak berani menyimpang dari jalan-Nya.
3.      Mewujudkan lingkungan yang religius, baik melalui bahan bacaan, tontonan maupun lingkungan pergaulan, sehingga pengaruh dari lingkungan tersebut akan membuat manusia terbentuk menjadi orang yang memiliki kepribadian yang religius.
4.      Menumbuhkan tanggung jawab pengembangan amanah dakwah dengan terus berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam bersikap dan berperilaku dalam berbagai sisi kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dan berbangsa.

Konsep Menanggulangi Kenakalan Remaja  Melalui Pendidikan Karakter
Mengembangkan pendidikan berbasis karakter berarti mengupayakan tumbuh kembangnya sistem nilai, moral dan sikap dalam perikehidupan bermasyarakat secara utuh, tidak terbatas pada lingkungan sekolah saja namun berlanjut pada lingkup yang lebih luas. Penambahan materi pendidikan tentang budi pekerti merupakan langkah efektif dan sangat penting dilakukan demi terciptanya karakter dan tabi’at baik serta menghindari pengkaburan tata nilai. Kegiatan bimbingan sangatlah perlu dilakukan oleh setiap guru mata pelajaran dengan memanfaatkan waktu beberapa menit sebagai penyegaran perwujudan pembentukan karakter bagi peserta didiknya.
Seperti konsep Mendiknas, bahwa  di antara karakter yang ingin kita bangun adalah karakter yang berkemampuan dan berkebiasaan memberikan yang terbaik, sebagai prestasi yang dijiwai oleh nilai-nilai kejujuran. Memang jika dicermati bahwa telah terjadi pengkaburan karakter asli bangsa Indonesia yang dikenal santun sejak jaman nenek moyang mengarah pada karakter yang bersifat sebaliknya. Tidak dipungkiri pula, saat sekarang ini yang seharusnya tugas guru adalah mendidik tapi justru guru banyak yang harus dididik kembali. Fenomena inilah yang menjadi sorotan Mendiknas sehingga pendidikan karakter perlu segera diterapkan.
Pendidikan sangat berperan dalam pengembangan kepribadian. Karakter adalah produk pendidikan, sedangkan pendidikan sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan batiniah manusia. Dengan demikian janganlah pendidikan dianggap sebagai pemberian informasi dan pembentukan keterampilan saja, namun harus diperluas mencakup usaha pencapaian emosional dan social yang sehat bagi peserta didik. Akan lebih tepat sasaran apabila mendidik selain berorientasi pada kompetensi, ditujukan pula pada pengembangan budi pekerti, hati nurani, semangat kecintaan, dan rasa kasih serta kepedulian pada sesama. Membangun karakter berarti membangun peradaban manusia tingkat tinggi. Karakter bangsa yang jelas, kuat, tangguh, berbudi pekerti luhur, jujur, taat hokum, mandiri dan memiliki etos kerja yang tinggi menghasilkan interaksi yang baik dalam bersosial.
Dengan adanya kurikulum satuan pendidikan di masing-masing tingkat satuan pendidikan, sebenarnya sudah cukup memberikan peluang untuk dilaksanakannya pendidikan pengembangan katakter. Salah satu prinsip pengembangan kurikulum di antaranya adalah bahwa kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip yang berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Jika pendidikan tentang pengembangan karakter sudah masuk dan terintegrasikan dalam kurikulum, maka yang tidak kalah penting adalah pembiasaan warga sekolah dalam memberikan contoh untuk mendorong munculnya sifat baik dalam keseharian. Oleh karena itu, perlu metode dan gagasan baru dalam upaya pemberdayaan tenaga pendidik untuk mewujudkan pendidikan pengembangan karakter.Pada hakikatnya, pendidikan merupakan upaya membangun budaya dan peradaban bangsa. Oleh karena itu, UUD 1945, secara tegas mengamanatkan bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan. Dari sinilah akan dimulai pembangunan peradaban luhur suatu bangsa.





No comments:

Post a Comment